PCPM Bank Indonesia, Rekrutmen Bank Indonesia, Tak Berkategori

PCPM 32 Bank Indonesia

Menjadi pegawai Bank Indonesia merupakan mimpi saya sejak duduk di bangku perkuliahan. Siapa sih yang tidak ingin menjadi bagian dari institusi yang membantu menggerakan roda perekonomian negeri? Ya, adalah suatu kebanggaan jika saya bisa menjadi bagian dari sebuah institusi besar negara yang memiliki visi dan misi mulia bagi bangsa, yakni menjaga kestabilan rupiah melalui transmisi kebijakan moneter, menjaga kelancaran sistem pembayaran dan peredaran uang, serta menjaga stabilitas sistem keuangan. Itulah sebabnya mengapa saya begitu semangat  mengikuti rekrutmen PCPM Bank Indonesia angkatan 32. Saya sudah menunggu proses rekrutmen BI ini sejak lulus di awal tahun 2014, namun baru mendapatkan kesempatan di tahun 2016.

Bagi kalian yang belum paham mengenai apa itu PCPM, sekilas mengenai PCPM, PCPM adalah Program Pendidikan Calon Pegawai setingkat Asisten Manajer (G3) di Bank Indonesia. PCPM merupakan salah satu jalur karier kepemimpinan di Bank Indonesia yang bertujuan untuk mempersiapkan kader-kader muda BI menjadi calon pemimpin masa depan.  Biasanya BI selalu membuka rekrutmen PCPM di hampir setiap tahunnya, namun untuk PCPM 32 baru diadakan 3 tahun setelah PCPM terakhir yakni angkatan 31 di tahun 2013. Bekerjasama dengan PPM Manajemen, kali ini ada yang berbeda di proses awal pendaftaran. Jika sebelumnya PCPM dipersiapkan untuk menjadi Generalist yang ahli di semua bidang, maka kali ini untuk PCPM 32 setiap peserta diminta untuk memilih bidang sesuai keahlian dan background pendidikannya masing-masing pada 5 jobfamily. Nah, 5 jobfamily tersebut diantaranya adalah MONETER, SPPUR (Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah), SSK (Stabilitas Sistem Keuangan), MARKET, dan ENABLER (Strategic Management, IT, Hukum, Internal Audit, Keuangan, Psikologi, Komunikasi).  

gambar kerangka kerja

bi91

Tentunya masing-masing peminatan memiliki kualifikasi dan kebutuhan akan SDM yang berbeda satu dengan lainnya, terutama dari segi background pendidikan. Saya sendiri karena memiliki impian menjadi Public Relations dan sebelumnya menempuh pendidikan di jurusan komunikasi public relations, maka saya memilih jobfamily enabler communication. Nah untuk proses tahapan demi tahapannya, tahap registrasi hingga tahap 3 menggunakan lembaga PPM Manajemen, Tahap 4 menggunakan Sahid Centre untuk proses MCU dan terakhir tahap wawancara oleh DSDM Bank Indonesia sendiri. Proses rekrutmennya sendiri terhitung cukup singkat jika dibanding dengan PCPM sebelumnya, dimana kali ini prosesnya kurang dari 4 bulan saja untuk semua tahap. Tahapan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

NO KEGIATAN JADWAL
1 Registrasi online dan seleksi administrasi 8 – 14 September 2016
2 Pengumuman hasil seleksi administrasi 21 September 2016
3 Tahap 1 Seleksi Potensi Dasar 24 – 25 September 2016
4 Pengumuman Tahap 1 3 Oktober 2016
5 Tahap 2: Tes Kebanksentralan, Tes Pengetahuan Sektoral/Ekonomi terkini, Tes Bahasa Inggris (bukan TOEFL) 8 Oktober 2016
6 Pengumuman Tahap 2 12 Oktober 2016
7 Tahap 3: Tes Psikologi Tertulis, Leaderless Group Disscusion, Wawancara Psikolog 15 – 17 Oktober 2016
8 Pengumuman Tahap 3 25 Oktober 2016
9 Tahap 4: Tes Psikiatri, Medical Check Up 29-30 Oktober 2016
10 Pengumuman Tahap 4 Minggu I – II November 2016
11 Tahap 5: Seleksi Wawancara Minggu III/ IV November – Minggu II Desember 2016
12 Pengumuman Hasil Akhir Seharunya Minggu IV di Desember 2016, mundur menjadi 4 Januari 2017
  1. Seleksi Administrasi

Seleksi administrasi PCPM 32 dilakukan secara online melalui website resmi PPM Manajemen. Seleksi ini kurang lebih sama seperti seleksi administrasi pada umumnya di berbagai jenis perusahaan. Peserta diminta untuk mengisi isian data pribadi, prestasi, pengalaman kerja, pengalaman organisasi, mengunggah pas foto dengan kemeja putih dan latar belakang merah, mengunggah ijazah juga transkrip, mengunggah sertifikat TOEFL (jika ada), melampirkan link skripsi atau jurnal online (jika ada), dan memilih peminatan sesuai 5 jobfamily seperti yang sudah saya utarakan sebelumnya (MONETER, MARKET, SSK, SPPUR, dan ENABLER). Saran saya jika teman-teman ingin mengikuti seleksi administrasi, jangan lakukan registrasi di akhir-akhir batas waktu pendaftaran. Pengalaman saya sebelumnya, saya mendaftar di H-2 batas akhir pendaftaran dan sempat dibuat jantungan karena tidak mendapatkan email konfirmasi akibat sistem yang error. Beruntung tim dari PPM Manajemen sangat responsif dan membantu, tepat di hari terakhir registrasi saya mendapat telepon dari PPM untuk melakukan registrasi ulang dengan menggunakan email yang berbeda.  Akhirnya saya bisa lanjut ke tahap berikutnya setelah berhasil lolos dari jumlah pendaftar sebanyak 87.802 di seluruh Indonesia.

  1. Tahap 1 Seleksi Potensi Dasar

Pada tahap ini, total kurang lebih 33.000 peserta yang mengikuti Seleksi Potensi Dasar. Pada tes ini, peserta mengerjakan soal tes potensi akademis seperti antonim, sinonim, analogi verbal, deret angka, hitung, logika bangun ruang, premis mayor minor, kesimpulan, silogisme. Tips: Tetap tenang dan konsentrasi penuh karena waktu yang sangat singkat dan jumlah soal yang tidak sedikit. Jadi pergunakan waktu dengan sebaik-baiknya.

  1. Tahap 2 Tes Kebanksentralan dan Tes Bahasa Inggris

Pada tahap ini, total peserta yang berhasil lolos untuk ikut tes adalah kurang lebih sekitar 13.000. Lebih dari setengah peserta gugur pada tes sebelumnya. Dalam satu hari akan ada 2 tes secara berturut-turut. Pertama, yaitu tes kebanksentralan, soal seputar pengetahuan dasar kebanksentralan, pengetahuan ekonomi, dan berita ekonomi lokal maupun global terbaru. Saran kepada teman-teman untuk menghadapi tes ini adalah banyak-banyak buka situs Bank Indonesia karena banyak soal seputar BI yang sumbernya dari website BI. Selain itu update pengetahuan seputar dunia ekonomi, baik lokal maupun global untuk maksimal 5 tahun ke belakang. Soal yang sempat keluar pada saat itu yang saya ingat seputar tokoh pahlawan di desain uang Rp. 10.000 yang baru, TPID, tax amnesty, kebijakan BI 7 days reverse repo, dan soal-soal seputar perekonomian dan lainnya. Tahap ini merupakan salah satu tahap tersulit, apalagi bagi yang tidak memiliki latar belakang ilmu ekonomi sama sekali seperti saya.

Nah selanjutnya adalah tes bahasa inggris. Baik yang memiliki sertifikat toefl ataupun tidak, semua wajib mengikuti tes bahasa inggris. Soal berjumlah 95 dengan waktu pengerjaan 90 menit, yang terdiri dari Structure, Writing Expression, dan Reading Comprehension. Kesulitan dalam tes ini adalah waktu yang begitu singkat sementara soal begitu banyak dan butuh ketelitian dalam menjawab terutama reading comprehension. Karena keterbatasan waktu akhirnya saya skimming baca semua pertanyaan yang mengacu pada 1 paragraf,  lalu baru baca paragraf belakangan begitu mengetahui apa saja yang ditanyakan.

  1. Tahap 3: Psikologi Tertulis, Leaderless Group Discussion, Wawancara Psikologi

Pertama, yaitu tes psikologi tertulis. Tes ini terdiri dari:

  1. Tes EPPS, tes ini terdiri atas pilihan-pilihan jawaban yang paling menggambarkan diri anda. Kalau tidak salah soalnya ada sekitar 225.Tips: Jawablah dengan jujur sesuai dengan kondisi yang mendekati karena pertanyaan akan berulang di nomor berikutnya sehingga akan terlihat sinkron dan konsistennya atau tidak.
  2. DAM (Draw a Man), menggambar manusia.
  3. BAUM Test (Menggambar Pohon), layaknya psikotes pada umumnya, ada beberapa jenis pohon yang tidak diperbolehkan untuk digambar.
  4. WARTEGG TEST, menggambar pada 8 kotak yang sudah disediakan, 4 kotak sudah terisi dengan 4 gambar garis lurus dan 4 gambar garis melengkung yang harus dilengkapi untuk menjadi sebuah gambar.
  5. PAULI, menjumlahkan angka dari atas ke bawah lalu diberi garis jika ada perintah dari pengawas.
  6. Tulis 10 Kelebihan dan 10 kekurangan diri (kurang lebih seperti itulah konten tes yang saya ingat).

Selanjutnya di hari berikutnya adalah Leaderless Group Discussion. Apa yang membedakan LGD dengan FGD pada umumnya? Sesuai dengan namanya, LGD tidak memiliki moderator dan pemimpin dalam diskusinya. Sehingga jalannya diskusi tidak di-drive oleh siapapun melainkan berjalan secara mengalir dan terbuka. Pengalaman pada saat LGD, kami dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Waktu itu saya berada di dalam kelompok yang terdiri dari 6 orang, dimana semua anggota kelompoknya berasal dari jobfamily peminatan yang sama dengan saya yakni enabler communication. Tentu hal ini membuat saya sempat sedikit takut karena tentunya berhadapan dengan teman-teman satu bidang yang semuanya memiliki latar belakang yang keren-keren. Beruntungnya saya mendapatkan teman-teman kelompok yang sangat korporatif dalam jalannya diskusi. Semua mendapatkan porsi bicara yang sama dan diskusi berjalan dengan sangat seru apalagi tema yang diusung sangat berkaitan erat dengan pengalaman pribadi kami yang notabene adalah Gen Y. Ya, tema LGD pada hari itu adalah bagaimana menghadapi kehadiran millenials di dunia pekerjaan. Sebelum diskusi kami diberikan sebuah kertas yang berisi bahan bacaan mengenai milenials di dunia kerja. Kemudian diskusi dimulai dimana kami seolah-olah berdiskusi dan berperan selayaknya HR Consultant yang membahas topik tersebut dan mencoba mencari solusi atas permasalahan yang terjadi.

Tips:

  1. Jangan memotong lawan bicara satu kelompok saat sedang mengutarakan pendapat
  2. Menyanggah pendapat boleh asal tetap sopan dan menghargai pendapat lainnya
  3. Sampaikan ide-ide kreatif mu di saat semua teman-temanmu memiliki jawaban yang sama dan itu-itu saja atau ikutan sepaham dengan yang lainnya. Sehingga kamu memiliki nilai tambah karena memberikan masukan yang berbeda dan cemerlang.
  4. Utarakan pendapat secara lugas dan jelas karena pada saat LGD berlangsung, kalian akan dinilai oleh psikolog yang berkeliling mengawasi jalannya diskusi.
  5. Jangan terlalu dominan dan jangan terlalu pasif. Tidak perlu terlalu banyak berbicara untuk menjadi menonjol, yang paling penting adalah pendapat yang kita sampaikan bermakna dan dapat menjadi keputusan bersama. Sampaikanlah hal yang memang penting untuk disampaikan.

Sekian tips untuk LGD, nah untuk yang terakhir di tahap 3 ada Wawancara Psikolog.  Pada tahap wawancara ini, saya ditanya seputar CV, mulai dari pengalaman bekerja, pengalaman organisasi semasa kuliah, prestasi akademis maupun non akademis, dan bincang-bincang santai seputar kehidupan pribadi, keluarga, dan hobi. Satu lagi, terakhir saya diberikan kesempatan untuk menceritakan kekurangan dan kelebihan yang ada di diri saya beserta alasan kenapa saya memilih Bank Indonesia sebagai tempat untuk berkarier.

Tips: Jadi diri sendiri dan gunakan kesempatan sebaik-baiknya untuk menceritakan sisi positif di diri kalian. Misal kalian memiliki prestasi, maka wawancara dengan psikolog ini bisa menjadi salah satu kesempatan menunjukan potensi di diri kalian.

5. Tahap 4: Tes Psikiatri dan Seleksi Kesehatan (MCU)

Psikiatri dan Seleksi kesehatan diadakan di hari yang berbeda. Hari pertama terlebih dahulu dilakukan tes psikiatri dengan jumlah ratusan pertanyaan yang kurang lebih contoh soalnya bisa dilihat di sini:

http://www.mindfithypnosis.com/articles/mmpr2-online-test.shtml

Tips: Jawablah pertanyaan dengan sejujur-jujurnya. Saran saya kerjakan dengan cepat karena waktu sangat terbatas dan semua pertanyaan harus diisi.

Di hari berikutnya, diadakan tes kesehatan di Sahid Sahirman Centre. Tes kesehatan terdiri dari tes mata, paru-paru, EKG, Tes gula darah dan hati, Tensi, serta pemeriksaan dokter umum.

6. Tahap 5: Seleksi Wawancara Akhir

Dari sekian banyak tes, menurut saya pribadi ini merupakan tahap yang paling mendebarkan. Apalagi melihat ke belakang, sudah banyak tahapan yang dilewati dan jika gagal di tahap ini, saya yakin bakal susah move on setelahnya dan patah hatinya melebihi putus hubungan cinta. Satu hal yang membuat saya panik pada saat itu adalah karena saya mendapatkan jadwal wawancara di hari pertama. Jadi seleksi wawancara akhir diadakan selama kurang dari 3 minggu untuk Jakarta dan kota-kota lainnya. Dari sekian banyak hari, saya dapat hari pertama, tepat 4 hari setelah pengumuman. Jadi bisa dibilang persiapan saya tidak begitu banyak. Persiapan yang saya lakukan diantaranya adalah baca-baca berita ekonomi lokal dan global, membuka situs bank indonesia untuk belajar mendalami proses bisnis BI beserta kebijakan-kebijakannya, dan mencari sumber-sumber informasi terkait dengan pengalaman rekrutmen PCPM sebelum-sebelumnya di internet. Berbekalkan persiapan yang seadanya, tibalah hari dimana nasib per-PCPM-an ini akan sangat ditentukan oleh jalannya wawancara yang kurang lebih berjalan sekitar 1 jam atau kurang. Wawancara dipimpin oleh 3 orang petinggi di Bank Indonesia, yang terdiri dari 2 Direktur Eksekutif dan 1 Direktur. Awalnya saya berekspektasi kalau pertanyaan wawancara adalah seputar ekonomi terkini atau global juga pengetahuan mengenai Bank Indonesia. Namun, pada saat wawancara, hampir seluruh pertanyaan yang diberikan adalah seputar Public Relations dan Departemen Komunikasi sesuai dengan jobfamily yang saya pilih. Beruntung karena sebelumnya saya pernah belajar mengenai public relations pada saat kuliah, jadi saya banyak menjawab berdasarkan apa yang sudah saya pelajari dulu di bangku kuliah. Pertanyaan yang paling saya ingat adalah, bagaimana handle media dengan baik, menangani berita negatif dan krisis, kemudian bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan parlemen dan pemerintahan, juga terkait dengan inovasi apa yang dapat saya tawarkan untuk Departemen Komunikasi jika saya diterima sebagai pegawai. Ohya fyi, pertanyaan wawancara untuk jobfamily lainnya tidak sama pastinya dengan pertanyaan yang saya dapatkan. Jadi jangan terpaku pada pengalaman saya saja ya. Teman saya di jobfamily moneter dapat pertanyaan seputar kebanksentralan dan proses bisnis di bidang moneter. Saran saya sih pelajari saja semuanya, persiapkan diri jika mendapat pertanyaan seputar apapun, mulai dari pertanyaan dasar seperti motivasi hingga pengetahuan global seputar perekonomian.

Nah setelah menjalani tahap akhir, selama kurang lebih sebulan saya uring-uringan menunggu pengumuman akhir PCPM 32 yang dijadwalkan paling lambat pada minggu ke-4 di bulan Desember 2016. Berbekalkan kesoktahuan dan ilmu menerawang ala-ala, sempat menduga kalau pengumuman jatuh di tahun baru, yakni tanggal 1 Januari 2017. Akhirnya di malam tahun baru saya rela menghabiskan waktu menatap nanar layar laptop dan me-refresh laman pengumuman PCPM berkali-kali hehe. Ternyata muncul pemberitahuan bahwa pengumuman diundur di tanggal yang tidak tertera, namun firasat (lagi-lagi) seolah-olah membisikan kalau pengumuman pasti di minggu pertama Januari 2017. Yass, tanggal 4 Januari, tepat pukul 19.00, di website Bank Indonesia munculah nama 125 putra-putri bangsa yang mendapatkan kesempatan untuk berkarier sebagai PCPM 32 Bank Indonesia.

http://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/Pengumuman-Hasil-Wawancara-Akhir-Seleksi-PCPM-2016.aspx

Kaget karena begitu melihat list nama beserta job family nya, untuk PR hanya ada 1 kursi. Saya percaya yang namanya rejeki sudah diatur, sebelum-belumnya saya berkali-kali gagal mengikuti tes perusahaan-perusahaan besar. Tetapi kali ini saya dititipkan amanah untuk menjadi bagian dari Bank Indonesia. Nah buat teman-teman yang juga mempunyai mimpi besar menjadi bagian dari BI, kalian perlu untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, berusaha, berikhtiar dan berdoa. Terakhir untuk menutup tulisan ini, berikut saya cantumkan video mengenai alasan mengapa memilih berkarier di Bank Indonesia adalah pilihan yang tepat. Sukses untuk semuanya, semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi 🙂